Apa
itu teori? Pertanyaan yang mungkin tidak mudah untuk dijawab, sebagian
karena ada berbagai opini yang berbeda mengenai apa yang seharusnya
sebuah teori dan fungsi apa yang seharusnya dijalankan oleh sebuah
teori. Dalam pengertian luas, teori adalah interpretasi sistematis atas
sebuah bidang pengetahuan yang digunakan untuk memprediksi dan
menjelaskan peristiwa-peristiwa yang diamati. Dari semua teori yang ada
belum semuanya tersusun secara sempurna, pasti memiliki persoalan dan
perbedaan yang membedakannya dengan teori lainnya, dan memiliki
perubahan dari masa ke masa. Ada beberapa teori yang muncul untuk
mengetahui mengenai pola belajar manusia. Yang pada intinya mereka
peduli mengenai pembelajaran sebagai upaya untuk mengoptimalkan kegiatan
belajar. Ada beberapa persoalan yang membedakan teori-teori
pembelajaran yang dapat dikelompokkan menurut bagaimana teori itu dapat
menjawab beberapa persoalan dasar dan pelaksanaannya termasuk
pembentukan teori yaitu menggunakan variabel perantara atau tidak dan
sifatnya koneksionis atau kognitif, berkaitan dengan penguatan, pembelajaran yang harus dianalisis pada level molar atau level molekuler, teori disajikan secara formal atau informal, luas cakupan teori, sejauh
mana penekanan diberikan pada pengaruh aspek bawaan terhadap perilaku
dan pada pengaruh batasan-batasan biologi terhadap pembelajaran, dan mengenai kepraktisan.
Seperti
apapun nantinya bentuk teori pada masa yang akan datang, sebagian dari
kita harus bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya teori-teori yang ada
pada saat ini dengan berbagai kekurangannya. Psikologi pembelajaran
terapan memiliki arti penting bukan hanya sebagai cara menempatkan
teori-teori dalam penggunaannya yang praktis melainkan juga sebagai cara
untuk memperbaiki teori-teori tersebut dan studi terapan dapat membantu
untuk memastikan kondisi-kondisi batas yang ada pada teori tersebut dan
juga dapat digunakan untuk memodifikasi teori lama atau membangun teori
baru. Jika sebuah teori yang bertolak dari data laboratorium digunakan
untuk memprediksi sebuah situasi terapan, dan prediksi itu tidak
terbukti, berarti kejadian ini menunjukkan bahwa teori tidak sesuai
dengan kondisi tersebut. Namun teori tersebut mungkin sesuai untuk
memprediksi situasi lain. Masing-masing teori pembelajaran menekankan aspek tertentu dalam proses pembelajaran yang perlu kita pertimbangkan. Semuanya berfungsi
memperkaya pemahaman kita terhadap situasi-situasi pembelajaran yang
kita amati dan membantu kita menemukan solusi atas problema pembelajaran
praktis yang kita hadapi.
Ada beberapa teori tentang belajar yaitu: teori behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental (tidak mengakui adanya bakat dan kecerdasan). Teori kognitif membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema
tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam
tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam
merepresentasikan informasi secara mental. Manusia belajar dengan menggunakan kemampuan kognisinya,
Teori konstrukvisme memahami hakikat belajar sebagai kegiatan manusia
membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi makna
pada pengetahuan sesuai pengalamannya. Manusia harus mengkonstruksi
pengetahuan dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Pengetahuan yang
dimiliki tergantung dari usaha manusia itu sendiri. Dalam
aliran humanisme memandang bahwa belajar bukan sekadar pengembangan
kualitas kognitif saja, melainkan juga sebuah proses yang terjadi dalam
diri individu yang melibatkan afektif, dan psikomotorik.
source: Endro.P
0 komentar:
Posting Komentar