“Dasar
kamu bodoh”. itulah salah satu contoh umpatan yang dialamatkan kepada
manusia yang tidak atau belum mempunyai kemampuan yang diinginkan oleh
sang pengumpat. Hal ini diperparah dengan adanya tes IQ yang katanya
sebagai alat ukur yang valid untuk mengukur cerdas atau tidaknya
manusia. manusia yang mempunyai skor IQ 90 ke bawah dikatakan manusia
bodoh sedangkan manusia yang mempunyai IQ diatas 140 dikatakan manusia
cerdas. Padahal tes IQ hanya mampu mengukur kecerdasan matematis logis,
kecerdasan linguistik, dan kecerdasan spasial. Yang berarti manusia yang
tidak menonjol di ketiga kecerdasan di atas dikatakan manusia bodoh?
Untungnya, Howard Gardner seorang ahli psikologi dari Harvard mengemukakan ada 8 kecerdasan, yaitu:
1. Kecerdasan Matematis-logis
adalah kemampuan
untuk menggunakan angka-angka secara efektif (misal: sebagai
matematikawan,akuntan pajak, atau statistikawan) dan dapat memikirkannya
dengan baik(misal seorang ilmuwan, programer komputer atau logikawan).
Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap pola dan hubungan logika,
pernyataan dan menarik kesimpulan(jika-maka, sebab akibat), fungsi dan
hubungan abstrak lainnya. Proses mental di atas menggunakan kecerdasan
matematis-logis meliputi mengkategori, mengklasifikasi,
menginterferensi, menggeneralisasi, mengkalkulasi dan pengujian
hipotesis.
2. Kecerdasan linguistik
adalah
suatu kecerdasan menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara
lisan (misal seorang pendongeng, orator, atau politikus) atau tertulis
(misal: penulis puisi, pemain sandiwara, editor, atau jurnalis).
Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi sintaksis atau struktur
bahasa, fonologi atau tata bunyi bahasa, semantik atau maksud dari
bahasa, dan kemampuan praktis bahasa. Berbagai macam kemampuan ini
digunakan untuk retorika (menggunakan bahasa untuk meyakinkan orang lain
untuk melakukan sesuatu), mnemonik (menggunakan bahasa untuk mengingat
informasi), eksplanasi(menggunakan bahasa untuk menginformasikan
sesuatu) dan metalanguage (menggunakan bahasa untuk berbicara pada diri
sendiri)
3. Kecerdasan spasial adalah
Adalah
kemampuan untuk memahami dunia visual spasial secara akurat( misal,
sebagai pemburu, anggota kepanduan, atau pemandu wisata) dan mengubahnya
walaupun kasat mata (misal, sebagai seorang dekorator interior,
arsitek, seniman,atau penemu). Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap
warna, garis, bidang, susunan, ruang dan hubungan diantara
elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan untuk
memvisualisasi, mempresentasikan visual grafis dan menempatkannya dengan
sepantasnya dalam sebuah matriks spasial.
4. Kecerdasan musikal
adalah
suatu kemampuan untuk mengerti (misal sebagai anngota grup musik),
mengkritisi (misal: sebagai kritikus musik), mengubah(misal sebagai
komposer) dan mengekspresikan (misal sebagai pemain musik) komposisi
musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan dalam irama, melodi, dan warna
nada atau timbre dalam sebuah potongan musik. Seseorang yang mempunyai
kecerdasan ini dapat mengerti musik secara intuitif maupun formal
(analisis dan teknis) atau keduanya.
5. Kecerdasan interpersonal
adalah
suatu kemampuan untuk mengerti dan membedakan suasana hati, tujuan,
motivasi dan perasaan orang lain. Kemampuan ini meliputi kepekaan
terhadap ekspresi wajah,suara dan gerak-gerik; kemampuan untuk
membedakan berbagai macam isyarat interpersonal; dan kemampuan untuk
meresponnya secara efektif isyarat-isyarat ini dalam keseharian(misal
mempengaruhi dan memobilisasi sekelompok orang untuk melakukan sesuatu)
6. kecerdasan intrapersonal
adalah
suatu kemampuan untuk menginstropeksi diri sendiri dan dapat
menggunakan kemampuannya untuk beradaptasi. Kecerdasan ini meliputi
kemampuan untuk menginstrospeksi diri sendiri (mengerti kekuatan dan
kekurangannya); mengendalikan suasana hatinya, tujuan, motivasi,
temperamen, keinginan; dan mempunyai kemampuan untuk mendiplinkan diri
sendiri, mengerti diri sendiri, dan dapat menghargai diri sendiri.
7. Kecerdasan Kinestetik
adalah keahlian
dalam menggunakan seluruh badannya untuk mengekspresikan ide dan
perasaannya (misal: sebagai aktor, operator stensil, atlet atau penari)
dan cakap menggunakan tangannya untuk membuat atau mengubah
sesuatu(misal: sebagai tukang, pemahat patung, mekanik, atau dokter
bedah). Kecerdasan ini meliputi kemampuan mengolah tubuh seperti
koordinasi, keseimbangan, ketangkasan, kekuatan, kelenturan dan
kecepatan dengan taktis.
8. Kecerdasan naturalistik
adalah
keahlian untuk menghargai dan mengklasifikasi berbagai macam spesies -
tumbuhan dan hewan – di lingkungan alaminya. Kecerdasan ini juga
meliputi kepekaan terhadap fenomena alam lain (misal: susunan awan,
gunung dan lain-lain) dan, dalam kasus pertumbuhan di lingkungan urban,
kemampuan untuk memisahkannya dengan benda mati seperti mobil, sepatu
karet dan cover CD.
9. Dan beberapa kecerdasan lain yang masih diperdebatkan keberadaannya.
Menurut
Howard Gardner semua manusia mempunyai kedelapan kecerdasan diatas (dan
semua bisa dikembangkan) tetapi ada satu dua kecerdasan yang menonjol.
sehingga tidak ada manusia yang “bodoh”, yang ada hanya manusia yang
belum termotivasi, belum sadar kecerdasan mana yang menonjol dan belum
mengembangkan kecerdasannya. kalau melihat teori Multiple Intelligence,
tidak ada yang namanya cerdas turunan atau bodoh turunan.
Sehingga
tidak adil rasanya, ada stigma manusia bodoh hanya karena ia tidak
menguasai kemampuan yang dihargai oleh masyarakat. karena setiap manusia
unik dan mempunyai berbagai macam kombinasi dari kecerdasan yang telah
dikemukakan oleh Howard Gardner. Tinggal bagaimana manusia menghargai
dan mengembangkan kecerdasan yang telah dianugerahkan kepadanya.
0 komentar:
Posting Komentar